Kamis, 27 Maret 2014

Kabudayaan Jawa


Budaya Jawa

Pendahuluan

                Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
                Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
                Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
                Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
                Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian kebudayaan sendiri yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
                Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Contoh kebudayaan yang ada di indonesia diantaranya budaya jawa.

Isi         

A.     Pengertian Budaya Jawa

                Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatera dan Suriname. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang Kulit, Keris, Batik, Kebaya dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh Majapahit.  LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika Serikat tahun 2011. Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru. Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa. Sastra Jawa Negarakretagama menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa identik kopi. Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat bahasa Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.

B.      Agama

                Budaya Jawa juga menghasilkan agama sendiri yaitu Kejawen. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama Islam dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama Kristen atau Katolik. Dahulu orang Jawa menganut agama Hindu, Buddha dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS Clifford Geertz bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu : Abangan, Priyayi dan Santri.

C.     Sastra

            Sejarah Sastra Jawa dimulai dengan sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi (Sukobumi), Pare, Kediri Jawa Timur. Prasasti yang biasa disebut dengan nama Prasasti Sukabumi ini bertarikh 25 Maret tahun 804 Masehi. Isinya ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Setelah prasasti Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun 856 M yang berisikan sebuah sajak yang disebut kakawin. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuna).
Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:
Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan aksara Pallawa yang berasal dari India Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal aksara Jawa modern atau Hanacaraka yang masih dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya agama Islam pada abad ke-15 dan ke-16, huruf Arab juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf pegon. Ketika bangsa Eropa menjajah Indonesia, termasuk Jawa, abjad Latin pun digunakan untuk menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti cerita panji ternyata juga dikenal dan dipentaskan di Thailand dan Filipina. [18] Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti Universitas Leiden.

D.     Bahasa

                Bahasa pergaulan hidup sehari-hari adalah bahasa Jawa. Dalam berbicara menggunakan bahasa Jawa, harus memperhatikan dan membedakan tingkatan orang yang diajak berbicara, berdasarkan umur dan status sosialnya. Dalam susunannya, Bahasa Jawa ada dua macam.
1.       Bahasa Jawa Ngoko, terdiri atas :
a.       Bahasa Jawa Ngoko Lugu atau Ngoko biasa.
b.      Bahasa Jawa Ngoko Andap, bahasa ini  digunakan untuk berbicara dengan orang-orang yang sudah dikenal secara akrab, orang yang usianya lebih muda atau orang-orang yang status sosialnya lebih tinggi.
2.       Bahasa Jawa Krama, terdiri atas :
a.       Madya Ngoko, biasanya dipakai dalam percakapan kesederhanaan di pedesaan.
b.      Krama Madya, bahasa ini dipakai untuk percakapan orang-orang di pedesaan.
c.       Madyantara, yaitu bahasa yang dipakai untuk percakapan di kalangan priayi.
d.      Kramantara, bahasa yang dipakai dalam pembicaraan antara orang tua atau lebih tinggi status sosialnya dengan orang yang lebih muda. Bahasa ini sekarang sudah tidak dipergunakan lagi.
e.      Wredhakrama, yaitu bahasa untuk percakapan antara orang tua kepada orang muda/sesamanya.
f.        Mudhakrama, yaitu bahasa yang dipergunakan untuk percakapan antara orang muda terhadap orang tua atau digunakan untuk percakapan dengan siapa saja.
g.       Krama Inggil, yaitu bahasa yang digunakan dalam percakapan di keraton antara priyagung keraton dalam bercakap-cakap.
h.      Krama Desa, yaitu bahasa yang bukan bahasa halus, melainkan bahasa yang dipakai orang-orang di pedesaan. Bahasa ini terdiri atas bahasa yang sudah diganti krama yang  dikramakan lagi.

E.      Teknologi

·         Arsitektur           
                                Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai fungsi. Diantaranya adalah rumah Jawa atau Joglo yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha dan Islam. Arsitektur Jawa juga mengadaptasi bentuk bangunan Tionghoa, Belanda dan Arab. Sejak dahulu orang Jawa sudah pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah candi monumental di Jawa seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bahkan Jateng-DIY dan Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50 buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan Islam seperti Masjid Agung Demak.

·         Terakota Majapahit

                Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (jobong), kendi, atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah sinar matahari, dan membakarnya dalam api.[19]

F.       Kesenian

            Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari gambyong. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur (Ludruk dan Reog).

Tari

Musik

Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam musik tradisional Jawa, khususnya gamelan. Tokoh-tokoh musik ini di antaranya Andjar Any, Gesang, Ki Narto Sabdo dan Waljinah.

Silat

Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Thailand [24]. Silat Jawa lainnya adalah Perisai Diri yang didirikan oleh almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Silat Merpati Putih dan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga diciptakan oleh orang Jawa. Ketiga seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.

Masakan

Berikut ini merupakan salah satu makanan khas dari jawa, yaitu :

Gambar 1 Nasi Gudeg khas Jogja
Gambar 2 Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur

                Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.[25] Produksi Bawang merah Jawa mencapai 68% produksi nasional Indonesia.[26] Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau Jawa, kecuali Jawa Barat yang mempunyai kekhasan khusus sebagai Masakan Sunda. Masakan Jawa tersedia di Warung Tegal. Masakan Jawa tempe menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh masakan Tionghoa, masakan India, atau masakan Arab.







Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Jawa
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://books.google.co.id/books?id=aZHKmu8wCVcC&printsec=frontcover&dq=kebudayaan&hl=en&sa=X&ei=kSQ0UH4DIrZrQeIxoDQDQ&ved=0CCwQ6AEwAw#v=onepage&q=kebudayaan&f=false (teori-teori kebudayaan ciptaan mudji sutrisno & hendar putranto)
http://books.google.co.id/books?id=LnwDGvHRqAwC&printsec=frontcover&dq=kebudayaan&hl=en&sa=X&ei=kSQ0UH4DIrZrQeIxoDQDQ&ved=0CCgQ6AEwAg#v=onepage&q=kebudayaan&f=false (pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 1)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar