Jumat, 06 Januari 2017

Karakteristik perintah bahasa asembler

KARAKTERISTIK PERINTAH BAHASA ASSEMBLER
Dalam  pemrograman  bahasa  assembly  lebih  ditekankan  pada  system  operasi MicrosoftIntel  yang  seiring  dengan  perkembangan mikroprosesor  8088/8086. Perkembangan  bahasa  assembly tergantung  pada  linker  yang  mengubah  file  *.obj menjadi  *.exe atau  *.com.  Bahasa  assembly  dikategorikan  sebagai bahasa tingkat rendah. Hal  ini  untuk menggambarkan spesifikasi sebagai bahasa  yang berorientasi
pada machine dependent. Untuk membandingkan bahasa mesin dan bahasa assembly menurut karakteristik dibagi 2 bagian :
·         Mnemonic Operation Code
·         Simbolic Operand Spesification

1.  Mnemonic code ( kode mnemonic ) merupakan perintah dasar yang sederhana dan        umum digunakan oleh PLC. Dalam penulisan mnemonic code mempunyai hubungan erat  dengan ladder diagram yang dibuatnya.
 Apabila memasukkan program ke PLC dengan menggunakan Programming Console,  mnemonic code haruslah lebih dulu difahaminya. Apabila mnemonic code salah maka  ladder diagram pun akan menjadi salah, begitu juga dengan sebaliknya sehingga PLC tidak  dapat dioperasikan.
 Perintah Mnemonic code ini selalu digunakan apabila PLC tersebut menggunakan  programming console
 Adapun jenis perintah – perintah Mnemonic Code di dalam pemprograman yang sederhana  dan merupakan inti dasar dari suatu pemprograman control system adalah :
1. Perintah Dasar.
2. Perintah Lanjutan.
3. Perintah Matematik.
4. Perintah Khusus (nada, gelombang, sinyal)
 
2. Symbolic operand specification. Penamaan simbol diasosiasikan sebagai suatu data atau  instruksi. Operand lebih menunjukkan symbolic reference dibandingkan dengan alamat  mesin suatu data atau instruksi. Hal ini akan mempermudah pada saat harus dilakukan  modifikasi program

Tidak ada komentar:

Posting Komentar