Artikel Tentang Robotic
Jenis
Resistor
Resistor
adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus
listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω.
Fungsi
dari Resistor adalah :
1.
Sebagai pembagi arus
2. Sebagai penurun tegangan
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
2. Sebagai penurun tegangan
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
Resistor
berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
1.
Fixed Resistor
2. Variable Resistor 3. Resistor Non Linier |
:
: : |
Yaitu
resistor yang nilai hambatannya tetap.
Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya. |
Resistor
Tetap (Fixed)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.
2. 3. |
Makin
besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon. |
Resistor
Variabel
1.
Trimpot
|
:
|
Yaitu
variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan mengunakan
obeng.
|
2. Potensio
|
:
|
Yaitu
variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan
tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser
kenop untuk potensio geser.
|
Bentuk
resistor non linier misalnya PTC, LDR dan NTC
PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah
jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan
suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
|
|
NTC :
Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. |
|
LDR :
Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya. |
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat
dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
a. sensor thermal (panas)
b. sensor mekanis
c. sensor optik (cahaya)
a. sensor thermal (panas)
b. sensor mekanis
c. sensor optik (cahaya)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan,
aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
Klasifikasi Transduser (William D.C, 1993)
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
Klasifikasi Transduser (William D.C, 1993)
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu
sumber energi.Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor,
dsb.Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari
transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber
tegangan.
b. External power transduser (transduser daya dari luar)
External power transduser adalah transduser yang memerlukan
sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier
variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
Beberapa jenis
Robot:
1. Robot Mobil (Bergerak) yang bisa berpindah tempat.
Robot Mobil atau Mobile Robot adalah konstruksi robot yang ciri khasnya
adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan
robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari
satu titik ke titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang
mulai mempelajari robot. Hal ini karena membuat robot mobil tidak memerlukan
kerja fisik yang berat. Untuk dapat membuat sebuah robot mobile minimal
diperlukan pengetahuan tentang mikrokontroler dan sensor-sensor elektro
2. Robot Manipulator ( tangan )
Robot ini hanyak memiliki satu tangan seperti tangan manusia yang
fungsinya untuk memegang atau memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot
las di Industri mobil, robot merakit elektronik dll.
3. Robot Humanoid, yaitu robot yang miliki kekmpuan menyerupai
manusia, baik fungsi maupun cara bertindak, contoh robot ini adalah Ashimo yang
dikembangkan oleh Honda.
4. Robot Berkaki
Robot ini memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu
melangkah, seperti robot serangga, robot kepiting dll.
5. Flying Robot (Robot Terbang), yaitu robot yang mampu terbang,
robot ini menyerupai pesawat model yang deprogram khusus untuk memonitor
keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk meneruskan komunikasi.
6. Under Water Robot (Robot dalam air), robot ini digunakan di bawah laut
untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk mengambil sesuatu di bawah
laut.
http://www.bukupr.com/2012/07/artikel-tentang-robotic.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar