Tambang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Citeureup)
20:19 Jan 22 2014
Kabupaten Bogor
Gambaran
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih dalam suasana berkabung. 16 Februari 2012 yang baru lalu, salah seorang pendirinya, Ibrahim Risjad, meninggal dunia. Bersama Sudwikatmono, Liem Sioe Liong, dan Djuhar Susanto, pada 1973 Ibrahim Risjad mendirikan PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE), perusahaan yang jadi cikal bakal PT Indocement. Pabrik semen DICE diresmikan dan mulai beroperasi pada 1975.Sejak 2001, bersama Sudwikatmono, Ibrahim Risjad menjadi anggota dewan komisaris PT Indocement. Awal tahun silam, 8 Januari 2011, Sudwikatmono sudah mendahuluinya pulang ke rahmatullah. Tapi dalam hal kekomisarisan di Indocement, nama Ibrahim Risjad sudah menghilang lebih dulu. Potretnya terakhir kali muncul pada laporan tahunan 2003, dan memperoleh ucapan terima kasih atas baktinya sebagai komisaris independen pada laporan tahunan 2004.
Indocement sendiri lebih suka menyebut dirinya lahir pada 1985, sesuai saat berdirinya PT Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan ini merupakan gabungan dari 6 pabrik semen. Selain PT DICE tadi, 5 lainnya adalah PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise, PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise, dan PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise. Meski keenam perusahaan ini berbeda-beda, lokasi pabriknya (sekarang terdiri dari 9 pabrik) berada di satu area di Kecamatan Citeurep, Kabupaten Bogor. Indocement sendiri menyebut komplek pabriknya di Citereup sebagai komplek pabrik semen terluas di dunia.
Dua tahun setelah go public pada 1989, Indocement mengakuisisi PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement, perusahaan semen yang berpabrik di Palimanan, Cirebon. Pada tahun 2000, satu pabrik lagi diambil alih. Yakni pabrik semen di Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, milik PT Indo Kodeco Cement.
Saat krismon datang dipenghujung 1990-an, Indocement masuk perawatan BPPN. Indocement menjadi alumni BPPN setelah pada 18 April 2001 diambil alih oleh Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd., anak perusahaan raksasa semen dunia HeidelbergCement Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar